Menu

:

Rabu, 27 Oktober 2021

Kiat Menulis Cerita Fiksi


 

Judul               : Pelatihan Belajar Menulis PGRI

Resume ke       : 11

Gelombang      : 21

Tanggal           : 27 Oktober 2021

Tema               : Kiat Menulis Cerita Fiksi

Moderator       : Dail Makruf

Narasumber     : Sudomo, S.Pt

Imaginasi adalah kata yang berkaitan erat dengan dunia penulisan bentuk fiksi. Latar belakang, tokoh dan peristiwa yang ada dalam imaginasi penulis membuat kita bener-bener hadir dalam peristiwa yang dialami pada cerita yang ditulis. Namun untuk mengetahui langkah yang akan dilakukan dalam menulis cerita fiksi baik berupa cerpen ataupun novel maka perlu diperhatikan hal-hal di bawah ini:

1.        Tema adalah ide pokok cerita

Tips menentukan tema diantaranya adalah dengan mengambil cerita yang ada disekitar penulis atau bahkan yang sangat dekat dengan penulis, tentu cerita itu menarik perhatian penulis, sehingga bahan-bahannya mudah diperoleh, dan ruang lingkupnya pun terbatas;

Cara menentukan tema antara lain: Menyesuaikan dengan minat, mengangkat kehidupan nyata, berimajinasi, membaca, dan mendengarkan curahan hati;

Contoh Tema: Berkah kejujuran; Pendidikan dan kemiskinan; Persahabatan tiga anak SD; Pengalaman siswa selama Belajar di Rumah; Perjuangan guru selama Pembelajaran Jarak Jauh

2.        Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat;

Unsur-unsur premis: karakter, tujuan tokoh, rintangan/halangan, dan resolusi;

Cara membuat premis: tulis masing-masing unsur pembentuknya kemudian rangkai menjadi satu kalimat utuh;

Contoh Premis: Seorang anak SD mengajak dua orang temannya melakukan perjalanan ke rumah kakeknya dan berusaha memperoleh pemahaman tentang materi IPA

3.        Alur/Plot adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita;

Macam-macam alur: Alur maju, alur mundur, alur campuran, alur flashback, dan alur kronologis;

Unsur-unsur alur/plot: Pengenalan cerita, Awal konflik,  Menuju konflik, Konflik memuncak/klimaks,

Penyelesaian/ending; Unsur-unsur alur/plot tersebut urutannya bisa diubah tergantung pada jenis alur yang dipilih.

4.        Penokohan adalah penjelasan selangkah demi selangkah penjelasan detail karakter dalam cerita;

Macam-macam tokoh: protagonis, antagonis, dantritagonis;

Teknik penggambaran tokoh: analitik, fisik dan perilaku tokoh, lingkungan tokoh, tata bahasa tokoh, dan penggambaran oleh tokoh lain. 

5.     Latar/Setting adalah penggambaran waktu, tempat, dan suasana terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita;

Jenis-jenis latar: latar waktu, latar tempat, latar suasana, latar sosial, latar material, dan latar integral.

Sudut Pandang adalah cara penulis menempatkan dirinya terhadap cerita yang diwujudkan dalam pandangan tokoh cerita;

Macam-macam sudut pandang: Orang Pertama Tunggal, Orang Pertama Jamak, Orang Kedua, Orang Ketiga Tunggal, Orang Ketiga Jamak, dan Campuran

Niat: Motivasi diri untuk memulai dan menyelesaikan tulisan

Baca Fiksi orang lain: Upaya menemukan bahan belajar/referensi berupa ide, pemilihan kata, serta gaya dan teknik penulisan.

Cara mengkreasikan semua  unsur di atas jadi cerita fiksi:

Pertama, terkait ide dan genre: segera catat saat ide mendadak muncul, menemukan ide dengan cara mengembangkan imajinasi, pemilihan genre disesuaikan dengan yang disukai dan dikuasai

Kedua, Outline adalah kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi. Antara lain:

1.        Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita

2.        Membuat premis sesuai tema

3.        Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya

4.        Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik

Ketiga, Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail

Keempat, Memilih sudut pandang penceritaan yang unik

Kelima, Menulis dengan Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan, kata unik, konflik) diantara langkahnya adalah:

1.      Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baik dengan cara memaparkan secara jelas kepada pembaca

2.        Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh

3.        Menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat logika dan memperkuat imajinasi

4.        Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas

5.        Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata (diksi)

6.        Membuat ending yang baik

Keenam, Swasunting. Dilakukan setelah selesai menulis; dengan memperhatikan beberapa hal antara lain:

1.        Jangan menulis sambil mengedit;

2.     Memfokuskan penyuntingan pada kesalahan pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita;

3.         Usahakan menempatkan diri pada posisi sebagai penyunting agar tega menyunting tulisan sendiri;

4.    Jangan lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Semua materi tersebut di atas telah disampaikan Bapak Sudomo, S.Pt dalam materi kegiatan belajar menulis PGRI. Sehingga hal yang menarik dalam menulis cerita fiksi mengutip https://brainly.co.id adalah:

1. Daya tarik penulisannya

2. Cerita harus dramatis dan emosional

3. Mirip dengan kejadian nyata

4. Tenggelamkan pembaca dalam cerita


11 komentar:

SECUIL ASA semua dari kalian pasti lulus  ya lulus ... lulus yg tertulis diatas kertas tapi ingat ada dua macam siswa yg lulus lulus dengan ...