Menu

:

Jumat, 05 November 2021

Konsep Buku Non Fiksi



Judul              : Pelatihan Belajar Menulis PGRI

Resume ke    : 15

Gelombang   : 21

Tanggal         : 05 November 2021

Tema              : Konsep Buku Non Fiksi

 Moderator     : Ms. Phia

Narasumber   : Musiin, M.Pd


Bermula dari sekedar aktifitas rutin dan keperluan pekerjaan semata, namun mampu mengantarkan ibu Musiin, M.Pd menjadi seorang penulis hebat dan patut dibanggakan.

Menyadari akan potensi yang dimilik kemudian membangunnya menjadi karya besar dalam dunia menulis hingga memunculkan tullisan-tulisan NON FIKSI yang memukau.



Satu hal nyata yang terjadi selama ini adalah rasa takut yang menghalangi untuk membuka pikiran kita bahwa sebenarnya kita bisa. Ternyata ketakutan itu merendahkan potensi yang ada. Takut terhadap tulisan yang tidak memiliki pembaca, takut salah dalam menulis bahkan merasa takut karya orang lain lebih bagus. Jadi mulailah lawan rasa takut hingga kita menjadi pemenang.



Kita hanya ditentukan pada pilihan-pilihan hidup, membiarkan beribu peristiwa yang bermakna berlalu begitu saja atau hanya sekedar menjadi kenangan dalam obrolan sehari-hari tanpa dapat semua orang menikmatinya.

Menulis menyebabkan apa yang terjadi terikat tanpa batas waktu selama orang lain menemukannya. Jadikan semua kenangan menjadi berharga karena diceritakan pada dunia. Buatlah menjadi manfaat setiap hal baik yang dilakukan dengan mengabadikannya. Karena empat ketrampilan bahasa yang paling sulit adalah menulis, jika mampu memperjuangkan itu maka nikmatilah, niscaya cinta menulis itu ada tumbuh dengan sendirinya.


Berkaitan dengan materi malam ini ibu Musiin, M.Pd akan menguraikan tentang penulisan buku NON FIKSI.

Dalam penulisan buku non fiksi ada tiga pola yang perlu diperhatikan:

Pertama, Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit)  Contoh: Buku Pelajaran

Kedua, Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses. Contoh: Buku Panduan

Ketiga, Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)

Adapun proses penulisan buku terdiri dari lima langkah, yaitu:

1.         Pratulis

2.         Menulis Draf

3.         Merevisi Draf

4.         Menyunting Naskah

5.         Menerbitkan

Langkah Pertama; Pratulis

1.         Menentukan tema

2.         Menemukan ide

3.         Merencanakan jenis tulisan

4.         Mengumpulkan bahan tulisan

5.         Bertukar pikiran

6.         Menyusun daftar

7.         Meriset

8.         Membuat Mind Mapping

9.         Menyusun kerangka

Langkah kedua, menentukan tema.

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi dll. Pilih tema yang dikuasai dan menjadi passion [19.32, Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya

1.         Pengalaman pribadi

2.         Pengalaman orang lain

3.         Berita di media massa

4.         Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

5.         Imajinasi

6.         Mengamati lingkungan

7.         Perenungan

8.         Membaca buku

Semua hal di sekitar bisa menjadi inspirasi Bapak Ibu untuk menulis sebuah buku. Referensi berasal dari data dan fakta yang diperoleh dari literasi di internet.

Langkah ketiga: mencari referensi

Referensi terdiri dari :

  •                   Pengetahuan yang diperoleh secara formal, nonformal, atau informal ;
  •                   Keterampi lan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;
  •                   Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;
  •                   Penemuan yang telah didapatkan.
  •                   Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka.

Contoh yang disampaikan misalnya: Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, beliau mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channelnya ( https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be )

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

A.        Pembagian Generasi Pengguna Internet

B.        Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

A.        Media Sosial

B.        UU ITE

C.        Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital

A.        Pengertian

B.        Elemen

C.        Pengembangan

D.        Kerangka Literasi Digital

E.         Level Kompetensi Literasi Digital

F.         Manfaat

G.        Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi

H.        Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

A.        Keluarga

B.        Sekolah

C.        Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62

A.        Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia

B.        Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia

C.        Membangun Digital Mindset Warganet +62

Adapun proses yang dilakukan untuk menulis buku NON FIKSI terdapat empat langkah, yaitu:

Langkah pertama: Membuat Anatomi Buku

Apakah Anotomi Buku Itu? (mengutip: https://manistebu.com/2017/02/menguasai-anatomi-buku/) menjelaskan bahwa anotomi buku adalah bagian-bagian yang harus ada dalam sebuah buku. Salah satu syarat buku dikatakan layak atau baik adalah jika buku tersebut memiliki anatomi lengkap, yaitu memiliki bagian-bagian buku seperti cover, preliminaries, text matter, dan postliminaries.”

Secara bahasa, anatomi adalah ilmu yang melukiskan letak dan hubungan bagian-bagian tubuh manusia, binatang, atau tumbuh-tumbuhan atau uraian yang mendalam tentang sesuatu. Jadi, anatomi buku dapat dikatakan sebagai bagian-bagian buku yang saling berhubungan dan mengutuh lengkapkan tampilan buku.

Anatomi buku yang disusun adalah:

1.         Halaman Judul

2.         Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3.         Halaman Daftar Isi

4.         Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5.         Halaman Prakata

6.         Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7.         Bagian /Bab

8.         Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9.         Halaman Glosarium

10.       Halaman Daftar Pustaka

11.       Halaman Indeks

12.       Halaman Tentang Penulis

Langkah kedua: Menulis Draf

1.         Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas

2.         Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

Langkah ketiga: Merevisi Draf

1.         Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian

2.         Memeriksa gambaran besar dari naskah

Langkah keempat:  Menyunting naskah (KBBI dan PUEBI)

1.         Ejaan

2.         Tata bahasa

3.         Diksi

4.         Data dan fakta

5.         Legalitas dan norma

Tentu saja banyak hamabatan yang akan ditemukan oleh para penulis. Di antara hambatan-hambatan dalam menulis itu adalah:

1.         Hambatan waktu

2.         Hambatan kreativitas

3.         Hambatan teknis

4.         Hambatan tujuan

5.         Hambatan psikologis

Ada beberapa cara untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut:

  • Banyak membaca
  • Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.
  • Disiplin menulis setiap hari.
  • Lakukan hobbi yang akan menjadi mood booster untuk menulis lagi

Disetiap chapter hidup kita selalu ada momentum yang tidak akan terulang. Pertanyaannya KAPAN LAGI? Atau TIDAK SAMA SEKALI. demikian ungkapan penutup dari ibu Musiin, M.Pd

Dan saya sangat tertantang dengan satu qoutes dari Ms. Phia yang mengatakan bahwa:

“You are not a good writer until you publish your book!” 





8 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Wah. Mengagumkan bu anis, paket komplit resumenya. Semangat terus, jangan kasih kendor 💪💪💪

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya masih susah untuk menampilkan tulisannya rapi

      Hapus
  3. Semakin mempesona resumenya bun, kereen

    BalasHapus
  4. Menulis itu menyenangkan dan menenangkan.. Semangat terus.

    BalasHapus
  5. Its al right.... Menulis itu ajaib

    BalasHapus

SECUIL ASA semua dari kalian pasti lulus  ya lulus ... lulus yg tertulis diatas kertas tapi ingat ada dua macam siswa yg lulus lulus dengan ...