" OPTIMALISASI SIKAP MODERASI BERAGAMA GUNA MENANGKAL PAHAM RADIKALISME DALAM RANGKA MENJAGA TOLERANSI DAN MERAWAT KEBHINEKAAN SERTA NASIONALISME DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG"Saat Moderator bpk Dr. Irawan, M.Si mulai membuka acara dengan penuh khidmat, dalam benak terlintas kesan bahwa kegiatan ini penting. Ada pesan dan hal yang urgent sekali untuk disebarkan. apalah nyata saat materi pertama disampaikan dugaan itu benar bahwa masyarakat saat ini sedang dihadapi sebuah persoalan hilangnya "kejujuran" dalam kata maupun sikap. berita hock yang tersebar berdampak luar biasa, isu-isu sara, terorisme, radikalisme bahkan keutuhan NKRI serta hilangnya moral pancasila menyatu dalam bahasan yang dibawa. Bangsa yang besar dengan kebhinekaan dan keragaman agama serta suku bangsa menjadikan kita harus saling menghormati dan menghargai satu sama lain.
Dalam hal ini tentu sikap jujur yang paling utama. Jujur pada keyakinan, jujur kepada diri sendiri dan jujur pada orang lain. Saat Narasumber yang luar biasa, bapak Tuwiran Ganevo, MH (Kakanwil Kemenag) menyampaikan bahwa kasus yang terjadi baru-baru ini di provinsi bangka belitung tentang ditangkapnya tersangka teroris oleh densus 88 itu memang secara kasat mata tidak dapat dikaitkan semata-mata pada keyakinan tertentu atau agama tertentu. Bisa jadi peristiwa ini merupakan dampak sosial, ekonomi bahkan politik yang terjadi pada bangsa Indonesia.
Pernyataan itu pun kemudian ditegaskan kembali oleh narasumber kedua dari ketua FKUB Dr. Subuh yang banyak menekankan pada solusi untuk mewujudkan kerukunan agar kita terhindar dari paham-paham radikal. Ada 4 kunci yang perlu dipegang kuat oleh setiap warga negara Indonesia yaitu pertama, Pancasila sebagai ideologi pemersatu telah dinayatakan sebagai dasar negara yang tak tergantikan dengan ideologi apapun. Kedua, UUD 45 yang beisikan pasal-pasal yang menjelasakan aturan hukum perunadang-undangan, Ketiga, Bhineka Tunggal Ika adalah motto atau slogan bangsa Indonesia yang tertulis dalam lambang negara Garuda Pancasila dan yang keempat, NKRI adalah negara kesatuan repubik Indonesia yang batasannya sudah jelas yaitu negara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara daratan benua Asia dan Australia, serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia(sumber wikipedia).
Tantangan dalam toleransi beragama itu seperti HOCK ujaran kebencian (penghinaan, menghasut, penistaan dll) dan Radikalisme dapat menjadi pemicu munculnya kelompok-kelompok masyarakat pemberontak atau menolak ideologi pancasila sebagai dasar negara. Karena itu empat kata kuni untuk melahirkan kerukunan dan persatuan harus dapat dipegang kuat.Nara sumber ketiga bapak Prof. Hatamar Rasyid, M.Ag menyampaikan isu radikalisme ini bahkan telah menjadi perhatian seluruh rakyat di dunia sehingga muncul peringatan international moderation day, hari dimana moderasi beragama diperingati sebagai hari bersatunya selutuh pemeluk agama untuk menghindari munculnya perpecahan akibat dari ketegangan (constrains) sikap keberagamaan, seperti klain kebenaran absolut dan subjektive, antara interpretasi literal dan penolakan yang arogan atas ajaran agama, juga antara radikalisme dan skularisme. (www.iainpare.a.id)Nara sumber keempat Bpk Dinar Pratama, M.Pd memberikan gambarann tentang hasil survei yang dilakukan pada beberapa sample tentang bagaimana pemahaman masyarakat tentang pancasila.
Akhirnya hasil dari diskusi panjang ini, mengajak kepada kita semuanya untuk menjaga keutuhan bangsa dengan mengamalkan ideolaogi pancasila sebagai dasar negara untuk pemersatu bangsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar