Judul : Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Resume ke : 4
Gelombang : 21
Tanggal : 11 Oktober 2021
Tema : Menulis Buku Dari Karya Ilmiah
Nama : Anis Marianti, S.Pd.I
Narasumber : Noralia Purwa Yunita, M. Pd
Menulis karya ilmiah itu merupakan tantangan yang luar
biasa, ada rasa penasaran ketika karya ilmiah itu sesungguhnya bisa menjadi
sebuah buku. Ini tentu menjadi informasi baru yang cukup menantang. Bagaimana
prosesnya? Ada alur-alur yang harus dilalui. Penjelasan yang sangat detail dan
lengkap ini telah disampaikan oleh seorang nara sumber yang penuh motivasi dan
prestasi ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd.
Beliau adalah salah seorang nara sumber yang memiliki segudang prestasi dan aktifitas yang cukup sibuk, namun tak kenal lelah membagi pengalaman dan ilmu yang sangat bermanfaat. Sebelum beliau menjelaskan materi, terlebih dahulu kita ketahui dari apa yang dijelaskan beliau tentang menulis buku versi karya tulis itu memiliki beberapa fungsi, antara lain:
pertama, memudahkan pengajar lain untuk membaca, karena dengan buku akan lebih memudahkan pemahaman terhadap informasi yang ingin dibagikan. Dari sini terjadi saling memberi kebermanfaatan dan menambah ilmu. Tentunya membaca buku akan lebih baik daripada berbagi file laporan karya ilmiah.
kedua, buku versi karya ilmiah juga akan memiliki ISBN. Ini sangat penting dan mungkin dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah nilai angka kredit. Buku versi karya ilmiah ini ternyata selain bermanfaat bagi orang lain, juga menjadi nilai tambah bagi penulis untuk kepentingan yang bisa meningkatkan profesionalisme.
Ketiga, karya tersebut tidak akan lekang oleh waktu tentang kebermanfaatannya.
Maka supaya karya tulis dapat ditulis ulang atau dikonversi menjadi buku ada alur yang harus dilakukan. Di bawah ini ada contoh dua KTI beliau yang dikonversi menjadi buku:
1. Best Pretice
Penjabaran yang sangat detail, beliau sampaikan dalam forum belajar menulis yang diprakarsai oleh ayahanda Wijaya yang kami banggakan. Dan disini saya mencoba membuat kesimpulan dari point-point yang secara keseluruhan berisi informasi penting yang tidak boleh terlewatkan. Maka berdasarkan penjelasan Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd tahapan itu antara lain:
1. Ubah Judul,
artinya judul yang ada dalam karya tulis ilmiah diubah dengan menghilangkan materi, subjek dan tempat
penelitian. Sehingga judul karya ilmiah versi buku hanya berfokus pada
objek penelitian saja. Contoh yang beliau berikan dalam tulisan best prectice
ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd adalah : “efektivitas
pembelajaran berbasis gamifikasi pada peningkatan aktivitas dan minat belajar
siswa” diubah menjadi “Gamifikasi,
membuat belajar seasyik bermain games”. Dari contoh ini maka dapat dipahami
bahwa ketika diubah menjadi buku maka tambahkan kata-kata seperti KIAT, JURUS,
STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya agar menjadi judul popular. Tentunya yang
dapat menarik perhatian pembaca untuk mengetahui isi tulisan yang ada dalam
buku tersebut. Maka buku tersebut benar-benar menjadi informasi baru yang
dibutuhkan pembaca.
2.
Ubah
Daftar Isi.
Biasanya
daftar isi yang ada dalam KTI berupa:
BAB
1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah
BAB
2 Landasan Teori
BAB 3 Metode Penelitian yang berisi rumus-rumus statistika
BAB 4 Hasil dan Pembahasan
BAB 5 Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
Maka di dalam tabel ini akan dapat
kita lihat contoh perbedaan daftar isi yang ada dalam KTI dan KTI versi buku.
|
Versi KTI |
Versi Buku |
|
BAB 2. Landasan Teori |
Dapat dibuat menjadi beberapa bab |
|
Bab 2. TEORI BELAJAR |
|
|
2.1. Hasil Belajar 2.2. Media Pembelajaran 2.3. Modul 2.4. Metode Pembelajaran 2.5 Pembelajaran Berbasis Riset |
2.1.Belajar 2.2.Permasalahan
dalam pembelajaran 2.3.Hasil
belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya |
|
BAB 3 MEDIA PEMBELAJARAN |
|
|
3.1.
Pengertian Media 3.2. Jenis Media 3.3. Manfaat Media |
|
|
BAB 4 MENGENAI MODUL |
|
|
4.1.Pengertian Modul 4.2.Karakteristik Modul 4.3.Sistematika Modul 4.4.Kelebihan Modul |
Lakukan
hal tersebut hingga sub bab pada karya ilmiah selesai dibahas menjadi bab baru pada
buku. Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku. Jadi, perbanyak penjelasan teori
dari bab 2 karya ilmiah dan juga hilangkan rumus statistika yang biasanya ada
di bab 3 karya ilmiah.
3. Ubah Sedikit Isi
Karya Ilmiah dengan cara;
a. Hilangkan semua
kata "penelitian, laporan PTK, laporan skripsi" dan lainnya yang
biasanya ada di karya ilmiah.
b.
Boleh
menampilkan grafik yang penting saja.
c.
Grafik lain yang
tidak ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat.
d.
Susunan dan gaya
tulisan bebas terserah penulis.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
menulis KTI versi buku:
· Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah yang diubah menjadi buku.
Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs
blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book, atau karya ilmiah
lainnya. Hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan
domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya
Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan
penelitian yang dilakukan agar pembaca yakin bahwa penulis benar-benar telah
melakukan penelitian tersebut
Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5
dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan dengan aturan penerbit
Untuk isi dari karya ilmiah versi buku tidak selalu dan harus menampilkan data hasil penelitian. Sebagai contoh daftar isi buku gamifikasi yang ditulis beliau di bawah ini.
Dengan demikian, membuat buku dari karya ilmiah bukan berarti hanya mengubah cover dan judul saja sementara isi sama persis dengan KTI yang sudah kita punya. Itu merupakan suatu kesalahan karena akan menjadi self plagiarisme untuk karya sendiri. Kita harus mengubahnya sesuai dengan aturan yang ada, sehingga KTI versi buku tidak akan sama struktur dan isinya dengan KTI aslinya
Satu kata pemantik semangat yang disampaikan beliau untuk membantu kita dalam menulis buku. Bahwa kegiatan menulis jangan dijadikan beban tapi buatlah menjadi hal yang menyenangkan. Menyenangkan berarti hal yang disukai maka kenali apa yang kita senangi dalam menulis, ilmiahkah? cerpen, resume atau yang lainnya.
Karena jika sudah suka maka tidak lagi merasa susah dan terpaksa. Dan jika sudah suka, jikalau di tengah perjalanan ada masalah atau rintangan, akan lebih mudah menyelesaikannya.
Dan selalu ingat, buku adalah memoar (kenang-kenangan yang menyerupai autobiografi) diri kita,
meskipun kita sudah tiada, melalui bukulah nama kita akan selalu dikenal
sepanjang masa. Semangat membagi ilmu dari tulisan-tulisan kita, juga dilalui dari semangat menuntut ilmu. Sesuai dengan ungkapan dalam hadits bahwa tiga amal yang tidak akan terputus (jariah) pahalanya walaupun sudah meninggal dunia salah satunya adalah ilmu yang "dimanfaatkan"
Good job bunda...
BalasHapustrimakasi bunda, senangny dikunjungi
HapusResume yang lengkap. Keren. Lanjutkan.
BalasHapusinsyaAllah bu, terimaksi support yang tak pernah lelah
Hapus