Menu

:

Selasa, 12 Oktober 2021

Menulis Buku dari Karya Ilmiah




Judul                :     Pelatihan Belajar Menulis PGRI

Resume ke       :    4

Gelombang      :    21

Tanggal             :    11 Oktober 2021

Tema                 :    Menulis Buku Dari Karya Ilmiah

Nama                 :   Anis Marianti, S.Pd.I

Narasumber     :   Noralia Purwa Yunita, M. Pd 


Menulis karya ilmiah itu merupakan  tantangan yang luar biasa, ada rasa penasaran ketika karya ilmiah itu sesungguhnya bisa menjadi sebuah buku. Ini tentu menjadi informasi baru yang cukup menantang. Bagaimana prosesnya? Ada alur-alur yang harus dilalui. Penjelasan yang sangat detail dan lengkap ini telah disampaikan oleh seorang nara sumber yang penuh motivasi dan prestasi ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd.

Beliau adalah salah seorang nara sumber yang memiliki segudang prestasi dan aktifitas yang cukup sibuk, namun tak kenal lelah membagi pengalaman dan ilmu yang sangat bermanfaat. Sebelum beliau menjelaskan materi, terlebih dahulu kita ketahui dari apa yang dijelaskan beliau tentang menulis buku versi karya tulis itu memiliki beberapa fungsi, antara lain: 

pertama, memudahkan pengajar lain untuk  membaca, karena dengan buku akan lebih memudahkan pemahaman terhadap informasi yang ingin dibagikan. Dari sini terjadi saling memberi kebermanfaatan dan menambah ilmu. Tentunya membaca buku akan lebih baik daripada berbagi file laporan karya ilmiah.

kedua, buku versi karya ilmiah juga akan memiliki ISBN. Ini sangat penting dan mungkin dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah nilai angka kredit. Buku versi karya ilmiah ini ternyata selain bermanfaat bagi orang lain, juga menjadi nilai tambah bagi penulis untuk kepentingan yang bisa meningkatkan profesionalisme.

Ketiga, karya tersebut tidak akan lekang oleh waktu tentang kebermanfaatannya. 

Maka supaya karya tulis dapat ditulis ulang atau dikonversi menjadi buku ada alur yang harus dilakukan. Di bawah ini ada contoh dua KTI beliau yang dikonversi menjadi buku:

1. Best Pretice 

                                                                                   2. Tesis

Penjabaran yang sangat detail, beliau sampaikan dalam forum belajar menulis yang diprakarsai oleh ayahanda Wijaya yang kami banggakan. Dan disini saya mencoba membuat kesimpulan dari point-point yang secara keseluruhan berisi informasi penting yang tidak boleh terlewatkan. Maka berdasarkan penjelasan Ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd tahapan itu antara lain:

1.  Ubah Judul, artinya judul yang ada dalam karya tulis ilmiah diubah dengan  menghilangkan materi, subjek dan tempat penelitian. Sehingga judul karya ilmiah versi buku hanya berfokus pada objek penelitian saja. Contoh yang beliau berikan dalam tulisan best prectice ibu Noralia Purwa Yunita, M.Pd adalah : “efektivitas pembelajaran berbasis gamifikasi pada peningkatan aktivitas dan minat belajar siswa” diubah menjadi “Gamifikasi, membuat belajar seasyik bermain games”. Dari contoh ini maka dapat dipahami bahwa ketika diubah menjadi buku maka tambahkan kata-kata seperti KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya agar menjadi judul popular. Tentunya yang dapat menarik perhatian pembaca untuk mengetahui isi tulisan yang ada dalam buku tersebut. Maka buku tersebut benar-benar menjadi informasi baru yang dibutuhkan pembaca.

2.    Ubah Daftar Isi.

Biasanya daftar isi yang ada dalam KTI berupa:

BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah

BAB 2 Landasan Teori

BAB 3 Metode Penelitian yang berisi rumus-rumus statistika

BAB 4 Hasil dan Pembahasan

BAB 5 Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Maka di dalam tabel ini akan dapat kita lihat contoh perbedaan daftar isi yang ada dalam KTI dan KTI versi buku.

Versi KTI

Versi Buku

BAB 2. Landasan Teori

Dapat dibuat menjadi beberapa bab

Bab 2. TEORI BELAJAR

2.1. Hasil Belajar

2.2. Media Pembelajaran

2.3. Modul

2.4. Metode Pembelajaran

2.5  Pembelajaran Berbasis Riset

2.1.Belajar

2.2.Permasalahan dalam pembelajaran

2.3.Hasil belajar dan faktor-faktor yang  mempengaruhinya

 

 BAB 3 MEDIA PEMBELAJARAN

3.1. Pengertian Media

3.2. Jenis Media

3.3. Manfaat Media

BAB 4 MENGENAI MODUL

4.1.Pengertian Modul

4.2.Karakteristik Modul

4.3.Sistematika Modul

4.4.Kelebihan Modul

Lakukan hal tersebut hingga sub bab pada karya ilmiah selesai dibahas menjadi bab baru pada buku. Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku. Jadi, perbanyak penjelasan teori dari bab 2 karya ilmiah dan juga hilangkan rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah.

3.    Ubah Sedikit Isi Karya Ilmiah dengan cara;

a.  Hilangkan semua kata "penelitian, laporan PTK, laporan skripsi" dan lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah.

b.   Boleh menampilkan grafik yang penting saja.

c.    Grafik lain yang tidak ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat.

d.   Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis KTI versi buku:

·     Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah yang diubah menjadi buku.

Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book, atau karya ilmiah lainnya. Hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya

Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang dilakukan agar pembaca yakin bahwa penulis benar-benar telah melakukan penelitian tersebut

Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan dengan aturan penerbit

Untuk isi dari karya ilmiah versi buku tidak selalu dan harus menampilkan data hasil penelitian. Sebagai contoh daftar isi buku gamifikasi yang ditulis beliau di bawah ini.

Hasil penelitian tidak menjadi fokus utama beliau dalam buku tersebut, namun yang menjadi pembahas adalah berkaitan dengan bagaimana membuat aplikasi gamifikasi dan bagaimana penerapannya dalam pembelajaran.
Jadi pada intinya, sebelum mengkonversi Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang dimiliki, tentukan terlebih dahulu FOKUS/TOPIK yang akan dibahas secara detail dalam buku itu. Apakah pada perancangannya, penerapannya, aplikasinya atau yang lainnya dan selanjutnya akan lebih mudah mengubah karya ilmiah menjadi buku. Kemudian satu lagi yang terpenting yang beliau sampaikan adalah isi buku jangan sampai sama persis dengan isi dari karya ilmiah. Lakukanlah teknik parafrase atau teknik lainnya agar tidak ada kesamaan kalimat pada buku. Karena jika ada kesamaan, maka akan terjadi yang namanya self plagiarisme.

Dengan demikian, membuat  buku dari karya ilmiah bukan berarti hanya mengubah cover dan judul saja sementara isi sama persis dengan KTI yang sudah kita punya. Itu merupakan suatu kesalahan karena akan menjadi self plagiarisme untuk karya sendiri. Kita harus mengubahnya sesuai dengan aturan yang ada, sehingga KTI versi buku tidak akan sama struktur dan isinya dengan KTI aslinya

Satu kata pemantik semangat yang disampaikan beliau untuk membantu kita dalam menulis buku. Bahwa kegiatan menulis jangan dijadikan beban tapi buatlah menjadi hal yang menyenangkan. Menyenangkan berarti hal yang disukai maka kenali apa yang kita senangi dalam menulis, ilmiahkah? cerpen, resume atau yang lainnya.

Karena jika sudah suka maka tidak lagi merasa susah dan terpaksa. Dan jika sudah suka, jikalau di tengah perjalanan ada masalah atau rintangan, akan lebih mudah menyelesaikannya.

Dan selalu ingat, buku adalah memoar (kenang-kenangan yang menyerupai autobiografi) diri kita, meskipun kita sudah tiada, melalui bukulah nama kita akan selalu dikenal sepanjang masa. Semangat membagi ilmu dari tulisan-tulisan kita, juga dilalui dari semangat menuntut ilmu. Sesuai dengan ungkapan dalam hadits bahwa tiga amal yang tidak akan terputus (jariah) pahalanya walaupun sudah meninggal dunia salah satunya adalah ilmu yang "dimanfaatkan" 

Oktober, 2021

4 komentar:

SECUIL ASA semua dari kalian pasti lulus  ya lulus ... lulus yg tertulis diatas kertas tapi ingat ada dua macam siswa yg lulus lulus dengan ...