Yuk Kelola Jejak Digital Yang Baik
Guru Motivator Literasi Digital
Resume ke: 2
Mengenal sosok Bapak Dedi Dwitagama dalam kegiatan
belajar menulis PGRI yang diprakarsai oleh OmJay tak lepas dari ingatan akan
karisma yang dibawa hingga menghantarkan rasa antusias yang baik untuk terus
belajar menulis. Semangat yang ditularkan sungguh menjadikan energi yang tak pernah
putus karena sumber yang dimiliki begitu kuat dan tangguh.
Pertanyaan yang sangat menggelitik ketika kami di
minta untuk menyebutkan siapa guru favorit saat bersekolah atau waktu kuliah? hanya
satu nama saja? tentu menjadi hal yang mudah untuk dijawab. Masing-masing
dengan penuh keyakinan dan melanglang buana menyebutkan satu nama yang tentunya
mereka adalah guru-guru yang penuh dengan karisma dan kenangan yang mengesankan
saat mengajar waktu itu, namun saat diminta untuk menemukan jejak digital yang
mereka tinggalkan adakah yang bisa menemukan guru-guru tersebut. Jawaban yang
lebih banyak muncul adalah belum ada jejak yang bisa kami cari dari para
guru-guru hebat tersebut. Walaupun satu dua guru bisa ditemukan namun tetap
saja yang terjawab adalah kami mengagumi mereka namun kami tidak dapat
menemukan lagi apa yang membuat kami kagum pada karya yang mereka wariskan selanjutnya.
Sontak saja muncul ide dalam benak ingin melahirkan jejak-jejak yang dimaksud.
Bahkan wawasan untuk menyadarkan kita dalam posisi
merasa siapalah saya? Malu, tidak ada waktu, biaya mahal, gaptek (gagap
tehnologi), malas, jutek, takut UU ITE dan lain sebagainya menjadi terbantahkan
dengan argumentasi yang beliau sampaikan bahwa kita bisa mengenal tokoh-tokoh
sebelum adanya internet seperti; ki hajar dewantara, cut nyak dien, ibnu sina,
al farabi, al kindi bahkan Nabi Muhammad SAW yang berasal dari internet belum
ditemukan tetap memiliki jejak digital dengan apa yang mereka tinggalkan
masing-masing yang kemudian orang lain mengarsipkannya.
Maka cara yang bisa ditempuh untuk membuat jejak
digital diantaranya:
1.
Abadikan aktifitas
yang bermakna baik berupa foto maupun video
2.
Niatkan untuk
berbagi hal-hal baik
3. Hal-hal baik
yang dilakukan akan menjelaskan dengan sendirinya jika muncul berita buruk yang
dimanfaat orang lain mengatasnamakan nama kita
4.
Acuhkan anggapan
netizen yang berkomentar buruk
5.
Lakukan dari hal
yang paling sederhana
6.
Pilihlah ruang
digital yang kita miliki dengan identitas yang jelas
“Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan
belang, manusia mati meninggalkan nama”
Semua itu tidak akan terwujud sampai ada jejak
digital yang ditinggalkan. Lakukan selama kita bisa dan mampu untuk memberi,
agar nanti menjadi kenangan saat kita tiada.
Goood posting
BalasHapusBerkah ilmunnya bapak
HapusKwren, Bu Anis. Semangat terus ya.
BalasHapusinsyaAllah
HapusSemakin terasah.. lanjut
BalasHapusbiar gak tumpul yah bu
HapusLuar biasa... Bunda,salut
BalasHapussalut juga ibu hebat
HapusMantap bun. Semangat terus, jangan kasih kendor 💪💪💪
BalasHapusayoo bu bismillah selesai dengan selamat
Hapuswah.. ini juga bagus banget,, siiip...
BalasHapusterimakasi insyaAllah akan belajar terus
HapusTerimakasih sudah berbagi
BalasHapusSehat selallu
Saya suka paragraf terakhir yang dituliskan
mari kita tinggalkan jejak digital yang baik tentang diri kita. semangat...
BalasHapusiya bu smgo istiqamah
HapusKreen Bu... Terima kasih, sudah berbagi.
BalasHapusterimaksi
Hapuskeren 👍
BalasHapus