Guru Motivator Literasi
Digital
Resume ke-1
Moderator: Dail Ma’ruf
Narasumber: Wijaya Kusuma, M. Pd
Membahas tentang dunia digital memang tak ada habis-habisnya, baik hal yang positif maupun negatif. Semua dapat tersaji menjadi materi yang menarik perhatian dikarena pemahaman yang masih belum merata baik bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat.
Sehingga proses ini akan terus berlanjut untuk tetap
memiliki tujuan yang sama, agar anak-anak bisa terselamatkan dari pengaruh yang tidak
baik pada dunia digital dan aktivitas itu berganti dengan motivasi bagi mereka
untuk kreatif dalam bermedia sosial secara online.
Bagaimanakah cara yang akan ditempuh untuk sampai pada
tujuan tersebut, link youtube ini adalah salah satu jawaban yang bisa
memberikan informasi itu https://youtu.be/hUdAcgYD5X8.
Ikhtiar PGRI untuk mewujudkan digital space yang aman
untuk anak sesungguhnya bertujuan agar seluruh siswa atau anak-anak memiliki: Kecakapan Digital, Budaya Digital, Etika
Digital dan Keamanan Digital.
Pertama, kita mengajak anak untuk memahami perkembangan
dunia digital yang terus berkembang
Kedua, kita harus
memahami psikologi anak dan perkembangannya dalam dunia digital
Ketiga, Kita harus menyadarkan anak tentang apa saja
resiko kejahatan pada anak dan keempat bagaimana cara aman dan nyaman
beriunternet bersama keluarga tercinta
Anak-anak kita adalah anak-anak kelompok yang rentan
terhadap berbagai kejahatan digital. Tidak semua orang baik ada dalam dunia
digital kita. Salah satunya adalah jangan biarkan anak-anak kita mengumbar data
pribadi di media digital atau media sosial.
Ketidaktahuan dan ketidakmampuan menggunakan media
digital dengan baik dan benar, membuat mereka menjadi korban kejahatan media
digital. Bahkan banyak juga orang dewasa yang menjadi korbannya. Kita harus mulai
belajar di media digital dan usahakan sudah membuka website https://literasidigital.id untuk mendapatkan pemahaman yang lebih.
Saat ini, telah terekspos konten pornografi yang muncul
tidak dengan sengaja saat anak mengakses media sosial. Orang tua dan guru harus
mampu menjadi pemandu buat anak dan peserta didiknya. Banyak
orang saat ini tidak memahami bahkan tidak peduli akan bahaya yang dapat
mengancam anak-anak kita. Itulah mengapa kami PGRI membuka kelas Guru Motivasi Literasi Digital, walaupun
kominfo juga telah melaksanakan berbagai webinar literasi digital secara masif
di setiap kota dan kabupaten setiap hari di internet namun perhatian terhadap hal tersebut masih rendah kecuali bila sudah ditemukan dampak yang buruk terhadap anak-anak, biasa bau ada tindakan, namun hal itu tentu sangat terlambat.
Maka Kominfo melakukan, dan PGRI membantu supaya makin banyak
yang faham betapa penting MELEK Literasi Digital.
Kita terkadang dengan mudah saling berbagi informasi
termasuk data yang sifatnya pribadi kepada orang yang baru dikenal. Akibatnya
data privasi dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Apalagi bila mereka masih anak-anak.
Dari hasil survey Google bersama Trust dan Safety
research pada bula Februari 2021, ada 51 % orang tua di Indonesia merasa
khawatir tentang keamanan digital anak. Bahkan ada 42 % orangtua
mengkhawatirkan 3 hal yaitu keamanan informasi anak, anak-anak menerima konten
yang tidak pantas, dan anak-anak menerima perhatian dari orang yang tidak
dikenalnya.
Resiko kejahatan di ruang digital pada anak yang sering
terjadi adalah kecanduan games, cyberbully, pelanggaran privasi, kejahatan
seksual dan lain-lain yang bisa kita baca di media sosial
Coba anda baca berita ini, https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4747446/ratusan-anak-di-jabar-masuk-rs-jiwa-karena-kecanduan-ponsel-ini-gejalanya
Orang tua harus peka dengan tingkah laku anaknya yang
gemar bermain game di gadget. Jangan sampai, anak mengalami kecanduan yang
berdampak terhadap kesehatan psikologisnya.
Sub Spesialis Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja, Rumah Sakit
Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat, dr. Lina Budiyanti mengatakan ada 11 gejala
bagi anak yang mengalami kecanduan gadget dalam Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorders (DSM) V. Beberapa di antaranya bisa dikenali dari
perilaku sehari-hari.
"Anak main game untuk melarikan diri dari
ketidaknyamanan. Kemudian yang kedua jam pemakaian game sudah tidak
proporsional," ujar Lina saat ditemui di Cisarua, Selasa (15/10/2019).
Baca artikel detikHealth, "Ratusan Anak di Jabar
Masuk RS Jiwa karena Kecanduan Ponsel, Ini Gejalanya" selengkapnya
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4747446/ratusan-anak-di-jabar-masuk-rs-jiwa-karena-kecanduan-ponsel-ini-gejalanya.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
hal yang lebih menyeramkan adalah Grooming, kasus
pelecehan seksual pada anak dengan modus iming-iming PDKT, dan Kasus grooming
pada anak mulai banyak ditemukan sejak tahun 2019 dan terus bertambah setiap
tahunnya. Kita sebagai orang tua dan juga guru harus mulai waspada dan belajar
tentang literasi digital.
Beritanya ada di
https://id.theasianparent.com/child-grooming, semoga akses internet anda cepat
sehingga bisa membuka link beritanya.
Kita sebagai orang tua dan juga guru harus mulai waspada
dan belajar tentang literasi digital.
Mari kita lihat beritanya Web Rujukan Digital Parenting
• literasidigital.id (kumpulan buku, video, infografis
tentang literasi digital
yang dapat di unduh secara gratis)
• Smartschoolonline.id (program edukasi terkait
pemanfaatan internet yang
sehat)
• Sahabatkeluarga.kemendikbud.go.id (artikel, modul, video
terkait isu
parenting)
• fosi.org (beragam panduan dan tools pengembangan
digital parenting
• beinternetawesome.withgoogle.com
Bagimana supaya anak-anak kita aman dalam bermedia
digital atau mengakses internet?
(dikutip dari https://www.pawits.com/2018/02/internet-sehat-pedoman-berinternet.html
buku Internet Sehat Pedoman Berinternet Sehat, Aman, Nyaman dan
Bertanggungjawab) menjelaskan beberapa hal penting yang mesti menjadi perhatian
kita bersama, di antaranya adalah:
1. Masuklah di dunia online anak-anak.
2. Buatlah aturan
3. Ajari mereka untuk melindungi privasi
4. Perhatikan lokasi untuk memonitor penggunaannya seperti
dirumah atau dikamar anak.
5. Jadilah sahabat anak
6. Setting mesin pencari
7. Kenali situs dan aplikasi aman untuk usianya
Banyak sekali informasi yang bertebaran untuk mengedukasi
tentang hal ini hanya terkadang kesadaran literasi digital yang dimiliki setiap
orang tua atau pendidik berbeda-beda. Maka kemampuan dalam menghadapi proses
menggunakan ruang digital tersebut, setiap insan yang ada dalam keluarga dapat
memiliki kesadaran yang sama dan pemahaman yang baik. Sehingga keluarga yang baik dapat menghasilkan masyarakat yang baik,
semua ini harus segera dimulai. Agar angka-angka pelanggaran digital yang
menimpa generasi masa depan menjadi semakin sedikit bukan semakin bertambah.
Mantap bunda 👏👏👏
BalasHapusTernyata kita sekelompok di sini ya hihhii
Semangat selalu 💪💪💪
terima kasih resumenya
BalasHapusgood jobs. mantap bunda
BalasHapusTerimakasih sudah berbagi
BalasHapusSehat selalu
keren bu
BalasHapuskeren inspiratif
BalasHapus