Menulis Semudah Ceplok Telur

 

Judul                        : Pelatihan Belajar Menulis PGRI

Resume ke               : 5

Gelombang              : 21

Tanggal                     : 13 Oktober 2021

Tema                         : Menulis Semudah Ceplok Telur

Nama                        : Anis Marianti, S.Pd.I

Narasumber            : Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H

 

Judul materi yang unik ternyata menjadi daya tawar dan memancing rasa penasaran untuk mengetahui apa benar menulis itu mudah. Filosofi celok telur yang digambarkan adalah pecahkan telur masuk kepenggorengan atau alat masak sudah selesai. Benarkah menulis itu hanya dengan pecahkan ide dan gagasan dikepala tulis selesai. Jika memang yang terjadi demikian trik apa saja yang dimiliki beliau sehingga mampu menghasilkan ide-ide kreatif dalam menulis. Banyak buku-buku inspiratif yang dilahirkan. Sehingga mengikuti jejak beliau dalam menulis menjadi semangat baru untuk sampai pada tujuan literisi kita.

Lihat saja buku yang satu ini, dari warna yang cukup cerah dan penuh romantika merupakan karya yang beliau persembahkan pada pembaca setianya. Dan buku yang satu ini bahkan sudah direncanakan menjadi 100 jilid. Sosok yang sangat visioner.

Semua itu bermula dari quote ini" Jika kau bukan anak Raja maka MENULISLAH " Imam Ghazali.

Maka tujuan kita menulis adalah untuk berbagi ilmu, dan jika tujuan yang lainnya adalah  memiliki cita-cita untuk jadi penulis dunia maka salah satu jalan agar bisa dikenal dan menjadi kenangan anak cucu kita nanti, maka berikan tulisan terbaikmu kepada semua orang. Bukukan atau buatlah catatan-catatan kecil seperti diary.  

Quote yang sederhana tadi, kemudian dipertegas dengan ungkapan beliau melalui tulisan-tulisan sahabat literasi lainnya yang dibagikan dalam materi ini seperti tulis berikut:

Ternyata menulis itu salah satu cara kita mengikat ilmu, ibaratnya menangkap binatang buruan kalau tidak diikat maka dia terlepas, tentu seperti itulah ilmu. Imam syafi'i Rahimahullah pernah bertutur "Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya, ikatlah buruan dengan tali yang kuat, termasuk kebodohan jika engkau berburu kijang setelah itu engakau lepaskan begitu saja" 

Dan menulis itu ada perintah dalam agama yang kita yakini, Islam misalnya menjelaskan dalam Qs. Al Baqarah ayat 282, yang tersirat maupun yang tersurat tampak jelas di sana terdapat kata perintah." ...... hendaklah kamu menulisnya". 

Bahkan Rasulullah SAW mengajak kita menjaga ilmu dengan menulis " Qayyidul 'Ilma Bilkitabi"

Semakin lengkap penjelasan ini kemudian dapat pula kita temukan dalam Permendikbud RI diatur dalam PERMEN 23 Tahun 2015 tentang perintah menulis.

Semakin lengkap penjelasan ini kemudian dapat pula kita temukan dalam Permendikbud RI diatur dalam PERMEN 23 Tahun 2015 tentang perintah menulis.

Luar bisa bukan. ilustrasi tentang kisah sebatang pensil oleh Paulo Coelho dapat kita temukan begitu berartinya seorang penulis. Sehingga di sana digambarkan dengan keterangan yang apik dan tertata rapi namun maknanya sangat mendalam.

1. Pensil digerakkan oleh tangan manusia 

2. Ketika pensil tumpul kita perlu meruncingnya

3. Penghapus pasti diperlukan sekali waktu bila ada kesalahan

4. Dan pensil yang digunakan untuk menulis adalah bagian dalamnya.

5. Setiap tulisan kita akan berdampak

Makna pada tiap point kata-kata itu memiliki arti masing-masing yang bisa kita pahami jika dihubungkan dengan bagaimana seharusnya ketika ingin membuat sebuah tulisan.

 Bagian akhir dari materi yang disampaikan oleh ibunda Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H  adalah beliau tidak pernah melupakan bagaimana namanya menjadi besar dan dikenal semua itu karena ilmu yang dibagikan ayahanda yang sangat kami hormati Bapak Wijaya Kusumah (Blogger  Ternama Indonesia) yang selalu memotivasi untuk tetap Menullis Setiap Hari dan Rasakan Apa Yang Terjadi. Bukti-buktu itu tampak nyata hadir dihadapan dan sudah dirasakan oleh ibunda kita yang penuh prestasi ini. Lihatlah karya-karya beliau di bawah ini:

Sudah mantapkah kita untuk terus menulis ataukah masih ragu-ragu untuk memulainya. Pertanyaan ini akan kita jawab dengan karya-karya nyata yang lahir dari tangan-tangan kreatif, hati yang terilhami dan pikiran yang menginspirasi. insyaAllah menulis akan semudah ceplok telor.