Menu

:

Selasa, 02 November 2021

Membangun Digital Space yang Aman Untuk Anak

Guru Motivator Literasi Digital

Resume ke-1


Moderator: Dail Ma’ruf

Narasumber: Wijaya Kusuma, M. Pd


Membahas tentang dunia digital memang tak ada habis-habisnya, baik hal yang positif maupun negatif. Semua dapat tersaji menjadi materi yang menarik perhatian dikarena pemahaman yang masih belum merata baik bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat.

Sehingga proses ini akan terus berlanjut untuk tetap memiliki tujuan yang sama, agar anak-anak bisa terselamatkan dari pengaruh yang tidak baik pada dunia digital dan aktivitas itu berganti dengan motivasi bagi mereka untuk kreatif dalam bermedia sosial secara online.

Bagaimanakah cara yang akan ditempuh untuk sampai pada tujuan tersebut, link youtube ini adalah salah satu jawaban yang bisa memberikan informasi itu  https://youtu.be/hUdAcgYD5X8.

Ikhtiar PGRI untuk mewujudkan digital space yang aman untuk anak sesungguhnya bertujuan agar seluruh siswa atau anak-anak memiliki:  Kecakapan Digital, Budaya Digital, Etika Digital dan Keamanan Digital.  


Pertama, kita mengajak anak untuk memahami perkembangan dunia digital yang terus berkembang

Kedua, kita  harus memahami psikologi anak dan perkembangannya dalam dunia digital

Ketiga, Kita harus menyadarkan anak tentang apa saja resiko kejahatan pada anak dan keempat bagaimana cara aman dan nyaman beriunternet bersama keluarga tercinta

Anak-anak kita adalah anak-anak kelompok yang rentan terhadap berbagai kejahatan digital. Tidak semua orang baik ada dalam dunia digital kita. Salah satunya adalah jangan biarkan anak-anak kita mengumbar data pribadi di media digital atau media sosial.

Ketidaktahuan dan ketidakmampuan menggunakan media digital dengan baik dan benar, membuat mereka menjadi korban kejahatan media digital. Bahkan banyak juga orang dewasa yang menjadi korbannya. Kita harus mulai belajar di media digital dan usahakan sudah membuka website https://literasidigital.id untuk mendapatkan pemahaman yang lebih.

Saat ini, telah terekspos konten pornografi yang muncul tidak dengan sengaja saat anak mengakses media sosial. Orang tua dan guru harus mampu menjadi pemandu buat anak dan peserta didiknya. Banyak orang saat ini tidak memahami bahkan tidak peduli akan bahaya yang dapat mengancam anak-anak kita. Itulah mengapa kami PGRI membuka kelas Guru Motivasi Literasi Digital, walaupun kominfo juga telah melaksanakan berbagai webinar literasi digital secara masif di setiap kota dan kabupaten setiap hari di internet namun perhatian terhadap hal tersebut masih rendah kecuali bila sudah ditemukan dampak yang buruk terhadap anak-anak, biasa bau ada tindakan, namun hal itu tentu sangat terlambat.

Maka Kominfo melakukan, dan PGRI membantu supaya makin banyak yang faham betapa penting MELEK Literasi Digital.

Kita terkadang dengan mudah saling berbagi informasi termasuk data yang sifatnya pribadi kepada orang yang baru dikenal. Akibatnya data privasi dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Apalagi bila mereka masih anak-anak.





Data privasi kita dengan mudah diperjual belikan oleh mereka yang tidak bertanggung jawab di media digital

Dari hasil survey Google bersama Trust dan Safety research pada bula Februari 2021, ada 51 % orang tua di Indonesia merasa khawatir tentang keamanan digital anak. Bahkan ada 42 % orangtua mengkhawatirkan 3 hal yaitu keamanan informasi anak, anak-anak menerima konten yang tidak pantas, dan anak-anak menerima perhatian dari orang yang tidak dikenalnya.

Resiko kejahatan di ruang digital pada anak yang sering terjadi adalah kecanduan games, cyberbully, pelanggaran privasi, kejahatan seksual dan lain-lain yang bisa kita baca di media sosial

Coba anda baca berita ini, https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4747446/ratusan-anak-di-jabar-masuk-rs-jiwa-karena-kecanduan-ponsel-ini-gejalanya

Orang tua harus peka dengan tingkah laku anaknya yang gemar bermain game di gadget. Jangan sampai, anak mengalami kecanduan yang berdampak terhadap kesehatan psikologisnya.

Sub Spesialis Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat, dr. Lina Budiyanti mengatakan ada 11 gejala bagi anak yang mengalami kecanduan gadget dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) V. Beberapa di antaranya bisa dikenali dari perilaku sehari-hari.

"Anak main game untuk melarikan diri dari ketidaknyamanan. Kemudian yang kedua jam pemakaian game sudah tidak proporsional," ujar Lina saat ditemui di Cisarua, Selasa (15/10/2019).

Baca artikel detikHealth, "Ratusan Anak di Jabar Masuk RS Jiwa karena Kecanduan Ponsel, Ini Gejalanya" selengkapnya https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4747446/ratusan-anak-di-jabar-masuk-rs-jiwa-karena-kecanduan-ponsel-ini-gejalanya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

hal yang lebih menyeramkan adalah Grooming, kasus pelecehan seksual pada anak dengan modus iming-iming PDKT, dan Kasus grooming pada anak mulai banyak ditemukan sejak tahun 2019 dan terus bertambah setiap tahunnya. Kita sebagai orang tua dan juga guru harus mulai waspada dan belajar tentang literasi digital.

Beritanya ada di https://id.theasianparent.com/child-grooming, semoga akses internet anda cepat sehingga bisa membuka link beritanya.

Kita sebagai orang tua dan juga guru harus mulai waspada dan belajar tentang literasi digital.

Mari kita lihat beritanya Web Rujukan Digital Parenting

• literasidigital.id (kumpulan buku, video, infografis tentang literasi digital

yang dapat di unduh secara gratis)

• Smartschoolonline.id (program edukasi terkait pemanfaatan internet yang

sehat)

• Sahabatkeluarga.kemendikbud.go.id (artikel, modul, video terkait isu

parenting)

• fosi.org (beragam panduan dan tools pengembangan digital parenting

• beinternetawesome.withgoogle.com

Bagimana supaya anak-anak kita aman dalam bermedia digital atau mengakses internet?

            

(dikutip dari https://www.pawits.com/2018/02/internet-sehat-pedoman-berinternet.html buku Internet Sehat Pedoman Berinternet Sehat, Aman, Nyaman dan Bertanggungjawab) menjelaskan beberapa hal penting yang mesti menjadi perhatian kita bersama, di antaranya adalah:

1.     Masuklah di dunia online anak-anak.

2.     Buatlah aturan

3.     Ajari mereka untuk melindungi privasi

4.     Perhatikan lokasi untuk memonitor penggunaannya seperti dirumah atau dikamar anak.

5.     Jadilah sahabat anak

6.     Setting mesin pencari

7.     Kenali situs dan aplikasi aman untuk usianya

Banyak sekali informasi yang bertebaran untuk mengedukasi tentang hal ini hanya terkadang kesadaran literasi digital yang dimiliki setiap orang tua atau pendidik berbeda-beda. Maka kemampuan dalam menghadapi proses menggunakan ruang digital tersebut, setiap insan yang ada dalam keluarga dapat memiliki kesadaran yang sama dan pemahaman yang baik. Sehingga keluarga yang baik dapat menghasilkan masyarakat yang baik, semua ini harus segera dimulai. Agar angka-angka pelanggaran digital yang menimpa generasi masa depan menjadi semakin sedikit bukan semakin bertambah.



6 komentar:

SECUIL ASA semua dari kalian pasti lulus  ya lulus ... lulus yg tertulis diatas kertas tapi ingat ada dua macam siswa yg lulus lulus dengan ...